Dibalik Layar Seorang Dosen
Kehidupan mahasiswa tak pernah lepas dari sosok seorang pengajar. Yup, DOSEN! Cara mengajar dari tiap dosen sangat berbeda-beda, ada yang cara ngajarnya mengasikan, namun ada pula yang membosankan. Bahkan, tingkah laku dan gaya mereka (dosen, red) terkadang bisa membuat mahasiswa menjadi tertawa terpingkal-pingkal atau bisa jadi malah diam tanpa kata! (D’Masiv banget! Hahaha… ) 😆
Nah, berikut ini gue akan sedikit membahas pola tingkah para dosen dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Sumbernya gue peroleh dari teman-teman gue, baik yang ada di dunia nyata maupun yang ada di dunia maya (Twitter, Facebook, dll).
Note:
- Sumber dirahasiakan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Kasian cuy, ntar bisa-bisa digorok dosennya kalo sampai ketahuan. Bisa ancur pula ntar nilainya 😀
- Nama sang dosen disamarkan dengan menggunakan inisial A, B, dst. Gak enak kalo dipublish namanya. Bagaimanapun juga, dia itu dosen lho! 😀
- Jenis kelamin sang dosen disamarkan, yakni dengan menggunakan dua inisial Bapak/Ibu, bukan Bapak atau Ibu.
- Untuk menghasilkan artikel yang lebih menarik, terdapat sedikit penambahan bahasa. Namun, tanpa mengubah isi yang sebenarnya.
1. Sebut saja A
Dosen yang satu ini hobinya suka mancing alias NGUPIL! Yup, serius! Disaat ngajar, jari tangan sang dosen tak pernah lepas dari kedua lubang hidungnya. Korek sana korek sini hingga buruan berhasil didapatkan (baca: UPIL) 😆
Maka tak heran, jika sepanjang mata kuliah berlangsung hampir seluruh mahasiswa menjadi tak konsentrasi pada mata kuliah tersebut. Seluruh mata hanya tertuju pada “gerak-gerik” jari tangan sang dosen yang semakin menggeliat dalam MENGUPIL. Mungkin kalau sang dosen berhasil mendapatkan “buruannya”, Ia akan bergumam dalam hati, “Berhasil..berhasil, horeeee!” Hahahaha… 😆
2. Sebut saja B
Dosen yang satu ini sangat tertutup akan kepribadiannya (Eitz, bukan berkepribadian ganda lho!). Si dosen paling nggak suka jika mahasiswanya menanyakan soal kehidupan pribadinya, terutama mengenai agama dan status hubungan pribadinya (lajang, duda, menikah, dll). Entah kenapa sang dosen bersikap demikian. Tiap kali ditanya, sang dosen selalu berkata, “kalian ini mau tau aja urusan orang!”. Wuiz..calm down Bu/Pak 😀
3. Sebut saja C
Dosen yang satu ini paling hobi menggunakan sepatu bola saat ke kampus. Yoi cuy, sepatu yang ada jamurnya itu lo! Alasannya sih simpel, katanya lebih nyaman aja menggunakan sepatu bola daripada menggunakan sepatu biasa. Tapi tau kan gimana reaksi mahasiswa, semua pada heran seheran-herannya. 😀 Yaa..semoga aja si dosen gak berniat nendang mahasiswanya dengan menggunakan sepatu bolanya itu. 👿
4. Sebut saja D.
Dosen yang satu ini beda lagi, kadang suka bingung sendiri disaat ngajar. Pernah suatu kali ada seorang mahasiswa yang bertanya, “Bu/Pak, hasilnya kok bisa seperti itu ya?”, sambil nunjuk ke arah papan, ke soal yang dimaksud.
Sang dosen pun segera menjawab :
“Itu kan dari…”, jeda sejenak…
“Hmmm..gimana ya…?!”, jeda lagi…
“Sabar ya…”, lagi-lagi jeda sambil berlalu membuka buku catatannya.
Kalo sekali dua kali sih masih dimaklumin, tapinya ini sering banget, apalagi sang dosen masih muda. Ya..tapi barangkali karena sang dosen terlalu banyak mengajar kali ya, makanya sampai suka bingung sendiri jadinya.
5. Sebut saja E
Dosen yang satu ini cara mengajarnya terbilang unik. Bagaimana tidak, dari awal hingga akhir mata kuliah berlangsung, seluruh materi semua diserahkan kepada mahasiswa. Jadi, mahasiswa digilir satu per satu untuk menjelaskan semua materi yang ia berikan pada saat itu. Sayangnya, hampir semua mahasiswa hanya menjelaskan materi yang diberikan seadanya saja. Malah bisa dibilang hanya MEMBACA, wong dari A-Z yang diomongin hanya sesuai dengan apa yang ada di buku / copyan yang diberikan, hahahaha…. Parah emang, nggak ngerti-ngerti jadinya! Alasan dosen sih sangat simpel, “Maaf ya, saya kurang suka dan begitu paham dengan mata kuliah ini”. Alamakaaaak! #GarukGarukTanah 😆
6. Sebut saja F
Dosen yang satu ini hobinya suka pamer. Setiap kali ngajar, si dosen selalu nyinggung kehidupan pribadinya sewaktu muda dulu. “Nah..ini waktu saya masuk surat kabar lantaran nama saya sama persis dengan nama pejabat yang tenar pada saat itu. Tuh, foto saya!”, begitu kata sang dosen dengan bangga sambil mempelihatkan selembar surat kabar yang dimaksud dengan menggunakan infokus. Seluruh mahasiswa hanya bisa bengong dan bergumam dalam hati, “Ya..ampun Pak/Bu, masuk surat kabar aja udah sombong banget, saya aja yang masuk majalah TRUBUS biasa-biasa aja!”, wkwkwkwk… 😆
7. Sebut saja G
Dosen yang satu ini lain lagi, dianya super duper kreatif. Saking kreatifnya, sang dosen sampai bela-belain nikah diatas lokomotif! Sekali lagi, LOKOMOTIF! Gak hanya itu, info seputar pernikahannya yang unik itu pun sampai diliput di salah satu surat kabar ibukota. Weh..weh..weh…mantep euy! Gue jadi kepikiran, kayaknya nikah diatas sayap pesawat terbang oke juga!
8. Sebut saja H
Dosen yang satu ini sangat pelit nilai. Dari puluhan mahasiswa, hanya 1 atau 2 mahasiswa yang mendapatkan nilai A, sedangkan sisanya harus bersyukur mendapatkan nilai B, C dan D! Khusus untuk mahasiswa yang mendapatkan nilai A, itu merupakan mahasiswa “pilihan”! Yup, hanya mahasiswa yang cakep/cantik aja yang beruntung mendapatkan nilai “istimewa” itu! Dosen yang satu ini juga suka membanding-bandingkan mahasiswanya dengan mahasiswa yang ada luar negeri. Maklum, si doi lulusan S2 dari salah satu universitas terkenal yang ada di Eropa. Jadi ya begitulah, suka “kebule-bulean” cara ngajar dan ngomongnya. 😆
9. Sebut saja I
Dosen yang satu ini bisa dibilang sedikit cerewet. Kalo udah ngomong, beuh..gak ada habis-habisnya. Dari A-Z, bisa dipastikan gak ada jedanya 😀 Tapi untungnya, si dosen cukup mudah untuk diambil hatinya. Kita sebagai mahasiswa hanya perlu membuat hati sang dosen berbunga-bunga dengan segala rayuan gombal. Cukup dengan ngomong yang “manis-manis”, dijamin hati sang dosen bakal luluh lantah, hihihi…
10. ……who the next?
Tunggu updatean berikutnya! (Kalau gue nggak males ya!) 😛
Last update: 8 April 2011
kalau gue jadi dosen lu, kira2 lu akan tulis sbg dosen yg gimana ya? 😀
Dosen sekarang malah aneh ya, dulu saya ngga sering masuk di kasi nilai paling bagus. Padahal saya yakin bener jawaban ujian ngga ada yang nyambung 😆
Karakter dosen memang macam-macam…. Kalau aku sih sesuaikan aja, yang penting lulus…xixixix
Sebenarnya akan memudahkan jika ada semacam evaluasi, seperti halnya evaluasi pelatihan yang digunakan di Pelatihan sebuah perusahaan. Namun yang mengadministrasikan juga harus memahami, kadang ada siswa yang cenderung menilainya minus terus, ada yang condong ke baik terus…namun dari evalusi kita bisa menilai kemampuan dan kompetensi dosen, juga memahami seperti apa karakter mahasiswa yang sedang diajar.
Setuju banget.. 😀
memang lucu jika membaca artikel ini.. tapi ya.. saya cuma bisa bilang.. ambillah sisi positif dari si dosen..
Iya juga sih mbak, ada benernya banget tuh.
Tapi dari evaluasi yang sudah ada, yakni berdasarkan pengalaman dari kakak-kakak tingkat, hampir semua mengatakan hal yang serupa.
Mereka sama2 merasakan apa yang juga dirasakan sekarang.
Jadi, bisa disimpulkan apa yang dikatakan emang benar adanya 😀
hadu, dosen-dosen itu ada yg ky gitu ya kelakuannya…