Kompetisi Web Kompas MuDa & AQUA
Kompetisi WEB Kompas MuDa & AQUA merupakan sebuah kompetisi yang diadakan oleh Kompas Muda. Kompetisi ini diselenggarakan berkat adanya kerjasama KOMPAS dengan salah satu produsen air minum dalam kemasan (AMDK) yang sudah terkenal sejak dulu karena kemurniannya yang alami, AQUA. Kompetisi yang ditujukan bagi para pelajar SMA dan Mahasiswa berusia kisaran 15-22 tahun ini diadakan untuk memperingati ulang tahun Kompas MuDa yang ke-4. Dalam kompetisi ini, tema yang diangkat adalah IT’s about US: Air Untuk Masa Depan.
Tanpa berpikir panjang, saya pun ikut andil untuk memeriahkan Kompetisi Web Kompas MuDa & AQUA yang diadakan oleh www.mudaers.com ini. Harapannya sih bisa menang 😀
IT’s about US: Air Untuk Masa Depan
Air merupakan bagian terpenting yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Ia merupakan sumber daya alam yang tak tergantikan hingga saat ini. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa air sangat berbanding lurus dengan kehidupan manusia. Ya, air menentukan kualitas hidup manusia. Coba Anda bayangkan, apa yang akan terjadi jika kita hidup tanpa air? Tentu kita tidak akan bisa bertahan hidup, bukan? Mungkin kita bisa bertahan hidup tanpa makan, tapi tidak dengan air. Tanpanya, hidup kita tidak akan berarti!
FAKTA :
- Kurang dari 1% air tawar dunia (atau sekitar 0,007% dari semua air di bumi) adalah mudah diakses untuk digunakan manusia secara langsung;
- Tanpa makanan seseorang bisa hidup selama berminggu-minggu, tetapi tanpa air Anda dapat bertahan untuk hidup hanya beberapa hari;
- Kebutuhan untuk sanitasi, mandi, dan memasak, serta untuk menjamin kelangsungan hidup adalah sekitar 13,2 galon per orang;
- Orang miskin yang tinggal di daerah kumuh sering membayar 5-10 kali lebih banyak per liter air daripada orang kaya yang tinggal di kota yang sama (sumber: Majalah Percik Edisi I, 2010).
Salah satu contoh peranan air bagi kehidupan manusia adalah untuk minum, memasak, mencuci, mandi, dan keperluan lainnya. Oleh karena itu, ketersediaan air di bumi ini perlu dijaga kelestariannya. Tapi kini semua seakan telah berbanding terbalik. Tidak bisa kita pungkiri, saat ini ketersediaan air bersih di muka bumi ini telah semakin berkurang, bahkan kritis! Dibalik semua perihal itu, lagi-lagi manusia adalah penyebab utamanya! Keserakahan manusia akan alam semesta menyebabkan kemerosotan sumber daya alam yang ada di bumi ini.
Sebagai contoh yang tengah terjadi di kota Jayapura, Papua. Kota yang bertahun-tahun tempat saya berpijak. Beberapa tahun belakangan ini, banyak masyarakat yang sangat mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Tak jarang, mereka seringkali harus merogoh kocek lebih untuk membeli air tanki. Kejadian seperti itu turut pula dirasakan oleh keluarga saya. Sungguh ironis memang. Disatu sisi orang lain masih bebas menghambur-hamburkan air seenaknya, namun disisi lain kami harus rela mengeluarkan uang Rp 150rb untuk membeli air bersih yang berasal dari PDAM (5000L/tanki).
Berkurangnya debit air adalah alasan utamanya. Debit air yang ada di pegunungan Cyclop (salah satu sumber air bersih yang ada di Kota Jayapura), kini tak mampu lagi untuk mencukupi pasokan air bersih bagi masyarakat di sekitarnya. Ada begitu banyak hal yang mengakibatkan berkurangnya debit air pada suatu kawasan, diantaranya adalah:
- Perambahan hutan / illegal logging;
- Penambangan galian C (batu , pasir);
- Pemukiman penduduk yang tidak sesuai, yakni dibangun pada daerah resapan air;
- Ladang berpindah yang semakin tak terkontrol;
- Kurangnya keperdulian masyarakat terhadap lingkungan;
- Penegakan hukum yang lemah atau tidak dijalankan dengan baik;
- Pembakaran Hutan, dll.
Jika sudah seperti itu, maka akan banyak dampak negatif yang terjadi, seperti :
- Terjadi kekurangan air pada musim kemarau (Tidak kemarau saja air sudah susah, apalagi kemarau?);
- Terjadi banjir pada musim hujan;
- Terjadinya erosi akibat lajunya aliran permukaan air;
- Potensi SDA tercemar hingga menyebabkan kualitas air semakin menurun;
- Pendangkalan sungai / danau akibat adanya sedimentasi.
Kemarahan Alam atas ulah dan keserakahan Manusia
Saya jadi ingat dengan salah satu dokumen yang sempat kami bagikan pada peserta Seminar Hari Air Sedunia tahun 2010 kemarin. Dokumen yang berjudul “Surat Dari Tahun 2070” tersebut seakan membuka mata saya secara lebar akan pentingnya air bagi kehidupan kita. Bukan perkara mustahil jika tahun-tahun berikutnya masyarakat dunia akan (lebih) kesulitan dalam memperoleh air.
Dokumen lengkapnya bisa di download disini (HANYA 321 Kb)
Karena itu teman, mulailah hari ini dengan tindakan yang nyata. Buktikan bahwa kita sebagai generasi muda peduli akan lingkungan kita. Ini bukan untuk siapa dan tentang siapa, namun ini untuk kita dan tentang kita! Mari kita jaga dan lestarikan hutan, bagian yang terpenting dari setitik air. Apa yang telah alam berikan kepada kita, jangan kita sia-siakan begitu saja, namun jangan pula kita serakah terhadapnya. Mulailaih pada diri kita sendiri untuk bertindak lebih terhadap bumi ini. Lakukan penghijauan dan hematlah terhadap air. Jangan biarkan anak cucu kita menderita karenanya! Let’s go GREEN! IT’s about US: Air Untuk Masa Depan.
Alam butuh bukti nyata, bukan sekedar omongan semata! 🙂
NB: Foto-foto diatas diperoleh dari dokumentasi pribadi selama menjadi Mahasiswa Teknik Lingkungan USTJ, Papua dan juga berasal dari PDAM Kota Jayapura.
nice web gan . di tunggu kunjungan balik na . sharing ilmu na gan .
[…] beberapa hari lagi Kompetisi WEB Kompas MuDa & AQUA akan segera berakhir. Tragisnya, artikel gue yang tadinya sempat berada di urutan ke-12 Om Google, […]
wah, semangat ya.
saya juga baru bikin
dilihat2 ya
Mangstab nih artikelnya…
Semangat buat lombanya…
nih website ane udah diupdate gan