
Menikmati Eksotisme Pantai Bara, Bulukumba
Keindahan alam Indonesia memang tidak akan ada habisnya untuk di eksplore. Begitu banyak kota di Indonesia yang layak untuk dikunjungi, sebut saja Kota Anging Mamiri, Makassar. Ini adalah kali kelima saya berkunjung di Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan.
Waktu tempuh dari Jayapura ke Makassar sendiri lumayan memakan waktu lama, yakni sekitar 3 jam 30 menit. Setibanya di Makassar, saya sempat rehat sejenak sehari sebelum melanjutkan agenda traveling disana . Ya, hitung-hitung menyiapkan stamina biar lebih fit. Haha.
Berwisata ke Pantai Bara, Bulukumba
Keesokan harinya, saya langsung bergegas dari Kota Makassar ke salah satu tempat wisata yang ada di Bulukumba , yakni Pantai Bara. Perjalanan dari Kota Makassar ke Pantai Bara boleh dibilang cukup melelahkan karena waktu tempuhnya yang juga terbilang cukup lama, yakni sekitar 3-4 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi. Kebayang kan gimana lelahnya jika setibanya di Makassar saya langsung memaksakan diri ke Bulukumba? Yang ada mungkin badan saya remuk redam kali ya. Hahaha.
Uniknya Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
Saya sendiri sempat berhenti beberapa kali untuk sekedar istirahat ataupun foto di beberapa spot yang buat saya viewnya keren banget! Salah satu contohnya ketika saya berada di Kabupaten Jeneponto. Saya sempat heran dengan wilayah ini, bayangin saja sepanjang perjalanan dari Kota Makassar ke Bulukumba, hanya kawasan ini saja yang terlihat gersang dan tandus. Tapi justru itu yang membuat Jeneponto terlihat unik. Bahkan kalo dilihat sepintas Jeneponto ini mirip banget sama Sumba.
Eksotisme Kabupaten Jepeponto, Sulawesi Selatan
Sepanjang perjalanan di wilayah Jeneponto, jangan heran kalau banyak yang memelihara kuda disana. Bahkan ada yang khusus memelihara kuda untuk diternak. Kata teman saya sih itu memang sudah tradisi di Kabupaten Jeneponto karena setiap kali hajatan daging olahan yang wajib disajikan disana ya daging kuda. Ah, pantas saja sepanjang jalan di Jeneponto banyak warung coto Makassar yang daging cotonya bukan daging sapi, melainkan daging kuda! Eh tapi lumayan sih untuk nambah keperkasaan pria bolehlah dicoba. Hahaha π
Setelah hampir 4 jam perjalanan, akhirnya saya tiba juga di Pantai Bara, Bulukumba. Oh ya sekedar info nih, Pantai Bara ini letaknya masih di sekitar kawasan Tanjung Bira. Cuma bedanya Pantai Bara masih terbilang sepi, belum seramai Pantai Bira yang sudah lebih terkenal itu. Tapi saya sendiri lebih suka sih tempat yang sepi, jadi terkesan lebih private. Mau foto pun gak bakal βbocorβ disana-sini. Ya kan? Hahaha π
Sebelum tiba di Pantai Bara, beberapa minggu sebelumnya saya sudah memesan hotel secara online berdasarkan rekomendasi teman yang memang sudah beberapa kali berkunjung ke Pantai Bara. Maklum, saya termasuk orang yang cenderung gak mau ambil pusing setibanya di tempat wisata. Jadi, entah itu transportasi atau penginapan biasanya sudah saya booking jauh hari sebelumnya.
Di Pantai Bara, saya menginap selama 2 malam di Cosmos Bungalows. Dengan harga per malam yang tidak terlalu mahal yakni sekitar 475k, bungalowsnya terbilang sangat bagus. Selain tampilan kamarnya terlihat tradisional, kamar yang saya tempati pun viewnya langsung mengarah ke arah pantai. Cantik banget!
- View Cosmos Bungalows, Pantai Bara, Bulukumba
- View Pantai Bara dari Cosmos Bungalows
Pantai Bara, Bulukumba
Menikmati Sunset di Pantai Bara, Bulukumba
Jika beruntung, kita juga dapat menikmati sunset di Pantai Bara yang tak kalah indahnya dari tempat lain. Melihat matahari yang mulai “bergegas pergi” dari tepi pantai rasanya membuat hati ini menjadi damai. Apalagi saat menikmatinya kita sembari berenang di pantai. Poin plus banget pastinya! Tekstus pasir di Pantai Bara pun tak kalah menarik. Pasir pantainya putih dan halus saat digenggam tangan. Nggak banyak kan pantai yang memiliki tekstur pasir pantai seperti itu. Ah, mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa berkunjung kembali ke pantai ini.
Sunset di Pantai Bara, Bulukumba
Dibalik indahnya Pantai Bara, sayangnya akses menuju Pantai Bara masih belum terlalu bagus. Kita harus melewati pemukiman warga yang jalannya masih kurang penerangan. Ditambah lagi kita harus melewati jalan berbatu yang masih belum di aspal. Ya, bisa jadi karena wisata Pantai Bara ini masih baru kali ya, sehingga akses jalannya pun masih belum maksimal. Semoga saja kedepannya sudah menjadi lebih baik sehingga semakin banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berwisata ke pantai ini.
View Pantai Bara dari Cosmos Bungalows, Bulukumba
Oh ya, jika berkunjung ke Pantai Bara ada baiknya menggunakan kendaraan pribadi karena masih belum banyak tersedia transportasi umum disana. Apalagi untuk menuju warung makan, cafe, ataupun toko swalayan yang berada diluar area pantai jaraknya cukup jauh.
Buat kalian yang pengen berlibur ke Makassar, jangan lupa untuk mengunjungi Pantai Bara di Bulukumba ini. Dijamin deh gak bakalan nyesel! π
Waahh emang masih sepi ya keliatannya, beda ama Bira hue. Dulu ke sini tinggalnya di Tj Bira sih, krn ya emang dadakan aja meluncurnya.
Foto sunsetnya keren euy! π
Berarti besok2 wajib ke Tanjung Baru mas biar afdol, hehheh π
Emang keren sih pas dapat sunsetnya kemarin π
wah udah pernah stay di Pantai Bara juga toh kak π
ciamik banget foto2mu. asli emng indah banget pantainya.
baru tau kalo ada banyak kuda di wilayah Jeneponto.
terima kasih sharingnya kak π
Iya kak udah pernah kemarin, tapi bentar doang sih makanya masih kurang rasanya, hahahah π
Kalo kata orang, Jeneponto it kota koboy π
harus balik lg ya kak Hans hihi
Kalau pantai-pantai Indonesia Timur sih gak heran.. tempat2nya eksotis, pasir putih udah pemandangan yang lumrah.. Apalagi kalau saat-saat sepi terasa kayak pantai sendiri
Iya bener mas, Indonesia Timur emang terkenal dengan pantai2nya yang indah, bahkan gak sedikit yang masih belum terjamah π
Ciamik sekali foto-fotonya Hans! Indonesia Timur memang cakep banget view-nya π
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
Iya, kalo soal view Indonesia timur udah gak perlu diragukan lagi ya.
Selalu mengagumkan untuk dilihat π
Waa, boleh di coba nihh. kayaknya asikk yaa π
kasih rekomen biar dapet sunset bagus dong kak Heheh
Kalo soal Sunset kayaknya untung2an sih. Hahaha.
Cuma kemarin saya perginya pas bulan November.
Ya walau sempat hujan di pagi hari, eh sorenya dapet sunset yang bagus π